Minggu, 01 Mei 2011

[Intro] C F Am G F

C Am F
I'm walking up from my summers dreams again
Am G F
try to thinking if you're alright
C Am F
then I'm shattered by the shadows of your eyes
Am G F
knowing you're still here by my side

[chorus]
C F
I can see you if you're not with me
Am G F
I can say to my self if you were ok
C F
I can feel you if you're not with me
Am G F
I can reach you my self, you show me the way

C Am F
life was never be so easy as it seems
Am G F
'till you come and bring your love inside
C Am F
no matter space and distance make it look so far
Am G F
still I know you're still here by my side

[chorus]
C F
I can see you if you're not with me
Am G F
I can say to my self if you were ok
C F
I can feel you if you're not with me
Am G F
I can reach you my self, you show me the way

Dm F
you've made me so alive
Am
you give the best for me
G
love and fantasy
Dm F
yeah and i never feel so lonely
Am
coz you're always here with me
G
yeah always here with me

[chorus]
C F
I can see you if you're not with me
Am G F
I can say to my self if you were ok
C F
I can feel you if you're not with me
Am G F
I can reach you my self, you show me the way
F
you show me the way you show me the way

C Am F
I'm walking up from my summers dreams again
C Am F
try to thinking if you're alright
C Am F
then I'm shattered by the shadows of your eyes
C Am F
knowing you're still here by my side


Kamis, 28 April 2011


Intro: Em C G D

Dengar resapi camkan dan jangan berhenti
Karena sebuah pertanyaan perlahan menghampiri
Mendekat dan merusak sistem kerja otak kiri
Setiap detik berdetak menusuk-nusuk di hati

Dan kembali teringat raut wajahmu di angan
Taburan cinta mengikuti sebuah senyuman
Tapi dalam hati ini tak bisa ungkapkan
Nyaliku menciut, terlalu siang ‘tuk di ucapkan

Skali lagi ku ingin kau mengerti
Rasa cinta ini sungguh sangat menyakiti
Tapi, ku hanya makhluk yang tidak bermateri
Di pandang sebelah mata, tak punya reputasi

Mr. B:

Em C G D
Seakan mataku tertutup
Em C G D
Kuingin cinta ini dapat kau sambut
Em C G D
Harapkan prasaan ini kau tau
Em C G D
Sungguh ku ingin kau jadi miliku

Em C G D
Ingin skali kukatakan aku suka padamu
Namun cinta ini siksa jika aku ga’ ada kamu
Hendak jiwa kan mengikatmu di sisi
Namun berat tuk mengucap… cukup untuk ku kagumi

ABCD… kuharap kau mengerti
Semua ini bukan crita narasi deskripsi
Hanya perasaan suka namun sulit hati berkata
Bukan fiktif sdikit naïf hanya sebuah realita

Cinta ini derita kuharap kau juga merasa
Apa yang kurasa tanpa banyak tanda tanya
Rasa ini fakta… selektif bukan posesif
Ku tak ingin berdusta ….. ku cinta kau BUNGA…

Back To Mr. B:

Bridge: C D 3x


Em
Apa arti cinta kala Viagra bagai sebuah media
Cinta pelepas birahi tanpa ada ikatan jiwa dan raga (memang gila!)
Aku dan kalian semua berbeda, pandangan ku takkan pernah sama
Melirik arti cinta hanya dengan pandangan sebelah mata

Tak seorang pun brani menuduhku bahkan mem-vonis diriku salah
Karena apa yang ku cari dan ku rasa tak menghasilkan apa-apa, Karena
Cinta tercipta sbagai pemuas nafsu belaka
Takkan mengerti arti cinta.. karna kau hanyalah BUNGA…

Selasa, 11 Januari 2011

Legenda Uhang Pandak


Ada banyak istilah untuk Uhang Pandak ini seperti Orang Pendek atau Orang Pandak. variasi nama ini karena makhluk ini belum teridentifikasi oleh ilmuwan. Ia merupakan suatu makhluk yang keberadaannya telah diketahui sejak 150 tahun lalu, namun hingga saat ini belum ada bukti fisik (seperti foto) tentang makhluk ini.


Keberadaan Uhang Pandak telah dilaporkan oleh masyarakat sekitar, Koloni Belanda, wisatawan dan peneliti mancanegara. Informasi yang terkumpul menyatakan bahwa Uhang Pandak merupakan makhluk yang hidup di atas tanah, berjalan dengan dua kaki, tubuh diselimuti oleh bulu pendek (abu-abu hingga coklat), dan tinggi berkisar antara 80 cm hingga 150 cm.

Laporan Uhang Pandak ini sering dijumpai dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, khususnya di Kabupaten Kerinci (Prop. Jambi) yang merupakan enclave dari TNKS. Penyebaran makhluk ini pada hutan hujan dataran rendah hutan pegunungan, hingga hutan sub alpin pada formasi Gunung Kerinci.

Penelitian-penelitian terhadap Uhang Pandak tidak pernah membuahkan hasil. Penggunaan kamera trap di daerah yang kemungkinan besar Uhang Pandak terlihat juga tidak memberikan hasil yang diinginkan. Masyarakat setempat menyebutkan bahwa makhluk ini tidak akan menampakkan diri pada orang yang berniat mencarinya.

Orang Pendek adalah misteri sejarah alam terbesar di Asia; ahli binatang telah mendaftarkan laporan kera misterius di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat, Propinsi Jambi, lebih dari 150 tahun. Sampai hari ini, binatang yang di Kerinci dikenal sebagai “uhang pandak”, tetapi juga karena variasi yang membingungkan dari nama dialek setempat, sampai sekarang masih belum teridentifikasi oleh ilmuwan.

Orang pendek ialah nama yang diberikan kepada seekor binatang (manusia?) yang sudah dilihat banyak orang selama ratusan tahun yang kerap muncul di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi. Walaupun tak sedikit orang yang pernah melihatnya, keberadaan orang pendek hingga sekarang masih merupakan teka-teki. Tidak ada seorangpun yang tahu, sebenarnya makhluk jenis apakah yang sering disebut sebagai orang pendek itu. Tidak pernah ada laporan yang mengabarkan bahwa seseorang pernah menangkap atau bahkan menemukan jasad makhluk ini, namun hal itu berbanding terbalik dengan banyaknya laporan dari beberapa orang yang mengatakan pernah


melihat makhluk tersebut. Sekedar informasi, Orang pendek ini masuk kedalam salah satu studi Cryptozoology. Ekspediasi pencarian Orang Pendek sudah beberapa kali di lakukan di Kawasan Kerinci, Salah satunya adalah ekspedisi yang didanai oleh National Geographic Society. National Geographic sangat tertarik mengenai legenda Orang Pendek di Kerinci, Jambi, beberapa peneliti telah mereka kirimkan kesana untuk melakukan penelitian mengenai makhluk tersebut.

Adapun cerita mengenai orang pendek pertama kali ditemukan dalam catatan penjelajah Marco Polo tahun 1292, saat ia bertualang ke Asia. Walau diyakini keberadaannya oleh penduduk setempat, makhluk ini dipandang hanya sebagai mitos oleh para ilmuwan, seperti halnya yeti di Himalaya dan monster Loch Ness Inggris Raya.

Sejauh ini, para saksi yang mengaku pernah melihat Orang Pendek menggambarkan tubuh fisiknya sebagai makhluk yang berjalan tegap (berjalan dengan dua kaki) tinggi sekitar satu meter (diantara 85 cm hingga 130 cm) dan memiliki banyak bulu diseluruh badan. Bahkan tak sedikit pula yang menggambarkannya dengan membawa berbagai macam peralatan berburu, seperti semacam tombak.

Legenda Mengenai Orang Pendek sudah secara turun temurun dikisahkan di dalam kebudayaan masyarakat Suku anak dalam. Mungkin bisa dibilang, Suku Anak Dalam sudah terlalu lama berbagi tempat dengan para Orang Pendek di kawasan tersebut. Walaupun demikian, jalinan sosial diantara mereka tidak pernah ada. Sejak dahulu Suku Anak Dalam bahkan tidak pernah menjalin kontak langsung dengan makhluk-makhluk ini, mereka memang sering terlihat, namun tak pernah sekalipun warga dari suku anak dalam dapat mendekatinya. Ada suatu kisah mengenai keputusasaan para Suku Anak Dalam yang mencoba mencari tahu identitas dari makhluk-makhluk ini, mereka hendak menangkapnya namun selalu gagal. Pencarian lokasi dimana mereka membangun komunitas mereka di kawasan Taman Nasional juga pernah dilakukan, namun juga tidak pernah ditemukan.

Awal tahun 1900-an, dimana saat itu Indonesia masih merupakan jajahan Belanda, tak sedikit pula laporan datang dari para WNA. Namun yang paling terkenal adalah Kesaksian Mr. Van Heerwarden di tahun 1923. Mr. Van Heerwarden adalah seorang zoologiest, dan disekitar tahun itu ia sedang melakukan penelitian di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.

Pada suatu catatan kisahnya, ia menuliskan mengenai pertemuannya dengan beberapa makhluk gelap dengan banyak bulu di badan. Tinggi tubuh mereka ia gambarkan setinggi anak kecil berusia 3-4 tahun, namun dengan bentuk wajah yang lebih tua dan dengan rambut hitam sebahu. Mr. Heerwarden sadar mereka bukan sejenis siamang maupun perimata lainnya. Ia tahu makhluk-makhluk itu menyadari keberadaan dirinya saat itu, sehingga mereka berlari menghindar. Satu hal yang membuat Mr. Heerwarden tak habis pikir, semua makhluk itu memiliki persenjataan berbentuk tombak dan mereka berjalan tegak. Semenjak itu, Mr. Heerwarden terus berusaha mencari tahu makhluk tersebut, namun usahanya selalu tidak berbuah hasil.

Sumber-sumber dari para saksi memang sangat dibutuhkan bagi para peneliti yang didanai oleh National Gographic Society untuk mencari tahu keberadaan Orang Pendek. Dua orang peneliti dari Inggris, Debbie Martyr dan Jeremy Holden sudah lama mengabadikan dirinya untuk terus menerus melakukan ekspedisi terhadap eksistensi Orang Pendek. Namun, sejak pertama kali mereka datang ke Taman Nasional Kerinci di tahun 1990, sejauh ini hasil yang didapat masih jauh dari kata memuaskan. Lain dengan peneliti lainnya, Debbie dan Jeremy datang ke Indonesia dengan dibiayai oleh Organisasi Flora dan Fauna Internasional (http://fauna-flora.org). Dalam ekspedisi yang dinamakan “Project Orang Pendek” ini, mereka terlibat penelitian panjang disana. Secara sistematik, usaha-usaha yang mereka lakukan dalam ekspedisi ini antara lain adalah pengumpulan informasi dari beberapa saksi mata untuk mengetahui lokasi-lokasi di mana mereka sering dikabarkan muncul. Kemudian ada metode menjebak pada suatu tempat dimana disana terdapat beberapa kamera yang selalu siap untuk menangkap aktivitas mereka. Rasa putus asa dan frustasi selalu menghinggap di diri mereka ketika hasil ekspedisi selama ini belum mendapat hasil yang memuaskan.


Hubungan Kekerabatan Yang Hilang

Beberapa pakar Cryptozoology mengatakan bahwa Orang Pendek mungkin memiliki hubungan yang hilang dengan manusia. Apakah mereka merupakan sisa-sisa dari genus Australopithecus?
Banyak Paleontologiest mengatakan bahwa jika anggota Australopithecus masih ada yang bertahan hidup hingga hari ini, maka mereka lebih suka digambarkan sebagai seekor siamang. Pertanyaan mengenai identitas Orang Pendek yang banyak dikaitkan dengan genus

Australopitechus ini sedikit pudar dengan ditemukannya fosil dari beberapa spesies manusia kerdil di Flores beberapa waktu yang lalu. Fosil manusia-manusia kerdil “Hobbit” berjalan tegak inilah yang kemudian disebut sebagai Homo Floresiensis. Ciri-ciri fisik spesies ini sangat mirip dengan penggambaran mengenai Orang Pendek, dimana mereka memiliki tinggi badan tidak lebih dari satu seperempat meter, berjalan tegak dengan dua kaki dan telah dapat mengembangkan perkakas/alat berburu sederhana serta telah mampu menciptakan api. Homo Floresiensis diperkirakan hidup diantara 35000 – 18000 tahun yang lalu.

Apakah Orang Pendek benar-benar merupakan sisa-sisa dari Homo Floresiensis yang masih dapat bertahan hidup? Secara jujur, para peneliti belum dapat menjawabnya. Peneliti mengetahui bahwa setiap saksi mata yang berhasil mereka temui mengatakan lebih mempercayai Orang Pendek sebagai seekor binatang. Debbie Martyr dan Jeremy Holden, juga mempertahankan pendapat mereka bahwa Orang Pendek adalah seekor siamang luar biasa dan bukan hominid.




sumber :http://berbagiwawasan.wordpress.com/2010/12/11/uhang-pandak-legenda-orang-kerdil-di-kerinci/